Rabiah Al Adawiyah Ratu sufi part 1 - Cerita Sejarah Islami

Rabiah Al Adawiyah Ratu sufi part 1

 بسم الله الرحمن الرحيم
Di sebuah kota di Bashrah tepatnya pada malam Rabi`ah lahirlah seorang bayi perempuan dari keluarga miskin,saking miskinnya keluarga tersebut sampai sampai tidak ada setetes minyak pun untuk mengoles tali pusar sang bayi,Bayi malang itu kemudian diberikan nama Rabiah. Sang istri berkata " Wahai suamiku pergilah ke rumah tetangga untuk meminta sedikit minyak untuk menyalakan lampu."Pintta sang istri. Sang suami yang telah bersumpah tidak akan meminta sesuatu apapun dari manusia lain,berpura pura keluarrumah dan menyentuhkan tangannya ke pintu tetangga.Ia tidak mengetuknya melainkan hanya menyentuhnya,kemudian ia kembai dan berkata"Wahai istriku mereka tidak mau membukakan pintu."

Sang istri merasa sangat sedih dengan hal tersebut,sang suami tidak dapat melakukan apapun ia hanya tertunduk dan menempelkan kening kelututnya sampai ia tertidur. Didalam tidurnya ia bermimpi bertemu Nabi Muhammad saw,sang nabi berkata kepadanya " Janganlah engkau menangis dan bersedih karena bayi perempuan yang baru saja istrimu lahirkan akan menjadi ratu kaum wanita dan akan menjadi penengah bagi 70ribu orang diantara kaummu. Besok pergilah engkau menghadap Isa Az-Zadan,Gubernur Bashrah bawakah sebuah kertas dan tulislah kata kata ini di atas kertas itu. " Setiap malam engkau mengirimkan shalawat 100 kali kepadaku,dan setiap malam jum`at engkau tambahkan menjadi 400 kali,kemarin adalah malam jum`at dan engkau cuma melakukannya 100 kali,berikan 400 dinar yang engkau peroleh secara halal kepada orang ini sebagai ganti atas kelalianmu."Apakah kamu mengerti? jika kamu sudah mengerti Sekarang bangunlah kata nabi.

Sang suami tertegun dan bangun dari tidurnya ia menangis dan ia segera menulis surat sesuai petunjuk nabi.dan keesokan harinya ia pergi menemui gubernur bashrah dan menyampaikan surat yang telah ditulisnya atas permintaan nabi dalam mimpinya.Setelah menerima surat dari Ayah Rabi`ah, sang gubernur memerintahkan kepada bendahara untuk membagikan 2000 dinar kepada fakir miskin dan 400 dinar kepada ayah Rabiah. Ayah Rabiah pulang dengan membawa 400 dirham emas dan di belanjakannya untuk sesuatu yang di anggap perlu.

Rabiah tumbuh menjadi dewasa,ketika bencana kelaparan melanda kota bashrah,ayah dan ibunya meninggal dunia,ia juga terpisah dari saudara saudaranya. Suatu hari ketika ia keluar rumah ia di tangkap oleh seorang penjahat dan dijual dengan harga enam dirham. Orang yang membelinya menyuruh rabiah mengerjakan pekerjaan yang berat,ia harus melakukan semua itu karena ia adalah seorang budak.

Pada suatu hari ketika ia keluar untuk suatu urusan ia diikuti oleh seseorang yang tak dikenal,karena merasa takut ia melarikan diri. Karena kurang berhati hati ia terjatuh dan membuat tangannya terkilir. Ia menangis kesakitan dan membenturkan kepalanya ketanah sambil berkata " Ya Allah,aku adalah orang asing dinegri ini,seorang yatim piatu,seorang tawanan yang tak berdaya,dan kini tanganku cidera, tetapi ini tidak membuatku bersedih satu satunya yang kuharapkan darimu adalah dapat memenuhi kehendakmu dan mengetahui apakah engkau berkenan atau tidak dengan perbuatanku "

Sebuah suara tiba tiba datang "Rabiah janganlah engkau bersedih,esok atau lusa engkau akan dimuliakan oleh Allah sehingga para malaikat akan merasa iri kepadamu."Rabiah tertunduk dan terdiam ia kemudian berjalan pulang kerumah majikannya.

Pada siang hari ia berpuasa dan pada malam hari ia mengabdikan dirinya kepada allah dengan sholat dan dzikir. Pada suatu malam sang majikan yang tidak bisa tertidur secara tak sengaja melihat Rabiah sedang sujud dan berdoa kepada Allah swt " Ya Allah engkau bahwa keinginan hatiku hanyalah mengabdi dan memenuhi perintahmu.Jika aku dapat mengubah nasibku niscaya aku akan dapat dengan tenang mengabdikan seluruh jiwa dan ragaku kepadamu.Namun kini engkau telah menyerahkan diriku dibawah kekuasaan seorang hamba."
Mendengar doa Rabiah sang majikan merasa ketakutan dikarenakan ia juga melihat sebuah lentera tanpa rantai tergantung di atas kepala Rabiah ,lentera tersebut menerangi seluruh rumah. Sang majikan yang ketakutan kembali ke kamar dan ia duduk termenung sampai terbit fajar. Ketika siang hari telah datang sang majikan memanggil Rabiah,dan ia menceritakan kejadian semalam.karena itulah sang majikan memutuskan untuk memerdekakan Rabiah.

"Ya allah terima kasih karena engkau telah mendengarkan doaku kini aku akan menyerahkan seluruh jiwa dan ragaku di tanganmu." Ucap syukur Rabiah ketika sang majikan memutuskan untuk membebaskannya.

Setelah di bebaskan Rabiah memohon pamit kepada sang majikan untuk berkhalwat dan mengabdikan dirinya kepada Allah swt,dan sang majikanpun mengizinkan Rabiah pergi. Rabiah kemudian pergi mengarungi Gurun pasir yang luas dan mencari sebuah tempat yang bisa di jadikan tempat untuk berkhalwat dan mendekatkan diri kepada allah.Setelah beberapa lama dan tiba musim haji Rabiah kemudian keluar dari tempat berkhalwat untuk pergi menunaikan ibadah haji.

Berlanjut ke part 2
Back To Top