Memakan Sup dari surga di dalam mimpi - Cerita Sejarah Islami

Memakan Sup dari surga di dalam mimpi

Sufyan bin Ibrahim bercerita :

Pada suatu hari aku melihat Ibrahim bin Adham sedang menangis di milad Nabi, Suqul Lail Makkad. Di pinggir jalan kujumpai dia lalu kuucapkan salam kepadanya dan aku bertanya, apakah gerangan yang menyebabkan dia menangis.

Dia menjawab (setelah tiga kali kutanyakan) : “Kuminta agar kamu merahasiakan apa yang akan kuceritakan ini dan tidak menceritakannya kepada orang lain.”

Kujawab: “Tentu saja. Silahkan ceritakanlah kepadaku apa yang kamu kehendaki.”

Maka dia bercerita kepadaku : “Ya sufyan, aku sangat kepingin untuk makan sop, tetapi aku mampu menahan keinginanku itu sampai tiga puluh tahun lamanya. Tadi malam, aku bermimpi didatangi seorang pemuda tampan, membawa sebuah mangkok hijau berisi sop yang masih hangat. Tetapi aku menolaknya. Lalu dia menyodorkan kembali mangkok itu kepadaku sambil berkata; “Hei, Ibrahim, makanlah ini”

Maka kukatakan kepadanya bahwa aku tidak makan sesuatu apa selama tiga puluh tahun Lillahi Ta’ala. Pemuda itu menjawab : “Bagaimana menurutmu jika yang memberi makan ini adalah Allah Ta’ala ?”

Maka aku tidak dapat menjawab apa-apa kecuali hanya menangis, dan pemuda itu menyodorkan lagi mangkok itu dan memintaku agar aku memakannya.

Lalu kujawab : “Tetapi bagaimana aku akan makan sesuatu dari tempat yang tidak kuketahui asal-usulnya.”

Dia menjawab : “Semoga Allah mengampuni kamu. Mangkok berisi sop ini kuterima dari malaikat Ridwan yang menyuruhku untuk memberikan kepadamu sebagai karunia dari Allah atas kesabaranmu menahan diri dari makan dan keinginan hawa nafsumu selama ini. Saya mendengar para malaikat berkata; “Barangsiapa diberi sesuatu tapi ia menolak, maka ia mencari sesuatu yng tidak akan diberi.”

Lalu aku menerima pemberian itu sambil kukatakan : “Kalau demikian baiklah akan kuterima, tetapi saksikanlah bahwa aku tidak akan mengkhianati perjanjianku dengan Allah.”

Benar, aku melihat seorang pemuda lain yang mengulurkan tangannya kepada pemuda itu sambil berkata : “Hei Khidir, berikanlah ini kepadanya.”

Maka Khidir menerima mangkok hijau itu dan menyuapi isinya ke dalam mulutku. Kemudian aku menuju sumur Zam zam untuk mencuci mulutku dan berkumur-kumur, namun lezat dan bau makanan itu tetap saja melekat di mulutku.

Kata Sufyan : “Aku minta kepadanya untuk mendekatkan mulutnya ke hidungku. Ternyata benar, aku sendiri masih mencium bau lezatnya sop dari mulutnya.”

Sumber : Kisah Nabi Khidir
Back To Top