Kisah Guru ngaji Yang gila Hormat - Cerita Sejarah Islami

Kisah Guru ngaji Yang gila Hormat

 بسم الله الرحمن الرحيم
Khalifah Harun al Rasyid adalah khalifah yang terkenal dengan kebijaksanaannya,ia adalah seseorang yang beriman kepada allah sehingga dalam memutuskan suatu masalah ia berusaha untuk selalu adil. Harun al rasyid memiliki 2 orang putra yang masih kecil,mereka adalah Amin dan Makmun. Guna membekali kedua putranya Ilmu agama yang kuat,harun al rasyid mencari seorang ulama atau kyai.

Pada suatu hari ketika mereka sedang berkumpul bersama mereka berbincang bincang di teras rumah.

"Wahai Amin dan makmun,selagi kalian kecil banyak banyaklah belajar tentang ilmu agama sehingga kalian dapa membedakan mana yang benar dan mana yang salah,mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan,mana yang menjadi perintah allah dan mana yang menjadi larangan allah." Kata Khalifah Harun
"Bukankah kami sudah bisa Sholat wahai Ayah" Jawab Makmun.
Shalat saja tidak cukup nak,ilmu agama itu sangat luas banyak orang yang bisa sholat tetapi tidak tau apa artinya sholat,ia masih suka berbohong dan menipu " Kata khalifa Harun
" Saya sudah Khatam membaca alquran wahai Ayah" Kata Amin.
" Memang kamu sudah khatam membaca alquran,tetapi apa kamu tahu makna makna yang terkandung didalamnya. Padahal alquran tidak cukup hanya dibaca ia harus dipelajari dan diamalkan dalam kehidupan sehari hari" Jawab khalifah bijak.
"Ternyata sulit juga ya ayah belajr ilmu agama itu?" kata Amin
"Oleh karena itu kalian harus rajin belajar,Ayah ingin kalian belajar kepada ulama atau kyai ang memiliki ilmu yang luas." Sahut khalifah Harun
"Lalu kepada siapa kami harus belajar ayah?, kepada siapa kami harus berguru?" Tanya Amin dan Makmun
"Entahlah ayah juga belum tahu kepada siapa kalian harus belajar" Kata khalifah Harun sambil berfikir.
"Bagaimana kalau kami belajar kepada kyai kasai ayah? " tanya Amin
"Kyai Kasai ya?" sejenak Khalifah Harun berfikir karena ia tahu kalau kyai Kasai suka di hormati ini kurang bagus untuk pribadi putra putranya "Apa tidak ada kyai lain?" Tanya Khalifah Harun.
"Dia saja ayah kyai Kasai panda bercerita,kami bisa belajar sambil mendengarkan cerita" rengek Makmun
"Baiklah baiklah ayah setuju kalian belajar disana,besok kalian pergi kesana" Kata khalifah Harun.

Keesokan harinya Harun mengantarkan kedua putranya ke rumah kyai Kasai untuk menimba ilmu disana.Karena Amin dan Makmun adalah putra khalifah mereka menadapatkan bimbingan khusus dari kyai Kasai. Suatu hari setelah kyai Kasai memberikan pelajaran kepada Amin dan Makmun,ia bangkit dari duduknya dan hendak keluar. Amin dan Makmun segera mengikuti kyai Kasai bermaksud mempersiapkan sandal untuk guru mereka,karena keduanya tidak ada yang mau mengalah maka mereka bertengkar.

Kyai Kasai merasa bangga karena di hormati oleh murid muridnya,namun dia harus mendamaikan keduanya yang masih saja berebutan sandal. Ia menengahinya dengan bijak, disuruhnya Amin mempersiapkan sandal sebelah kiri dan Makmun mempersiapkan sandal sebelah kanan.

Kejadian Itu terdengar oleh khalifah Harun dan ia merasa tidak senang dengan sikap kyai Kasai,sehingga ia memanggil kyai Kasai untuk datang ke rumahnya. Setelah mereka bertemu sang khalifah bertaya kepada Kyai Kasai.
"Saya dengan anak saya bertengkar,apa yang menyebabkan mereka bertengkar?" Tanya Khalifah
Itu hal yang biasa,ya khalifah. Anak anak biasa berebut untuk bersalaman dan menyium tangan saya untuk memuliakan gurunya. Kemarin Amin dan Makmun berebut untuk mempersiapkan sandal untuk saya,semua mereka lakukan untuk memuliakan gurunya." Jawab kyai Kasai dengan bangga.
"Siapa orang yang termulia ?" Bentak khalifah Harun yang benar benar marah dengan sikap kyai Kasai
Karena merasa khalifah marah, maka kyai Kasai tidak langsung menjawab,sehingga Khalifah kembali bertanya " Siapa yang termulia, Wahai kyai Kasai?"
"Yang mulia adalah Amirul Mukminin,khalifah Harun Al Rasyid" jawab kyai kasai malu dan muka merah.
" Di negri ini sayalah yang mulia,namun di hadapan allah belum tentu saya mulia begitu juga engkau. Orang yang mulia adalah orang yang tidak gila hormat,orang yang mulia disisi allah adalah orang yang ikhlas dalam berbuat. Sungguh sangat saya sayangkan anak saya bertengkar cuma gara gara mempersiapkan sandal untuk mu." Kata khalifah harun seraya memberi nasihat.

Betapa malunya sang kyai karena ia selama ini telah lalai dan khilaf dalam perbuatannya.
Back To Top