Dalam sebuah Konferensi Rahasia Tingkat Tinggi yang dihadiri
oleh iblis dan bala tentaranya, terjadilah sebuah perdebatan seru.
“Bagaimana kami melakukannya?” Tanya bala tentara setan.
“Kita tidak
akan mampu melarang kaum muslim ke masjid. Kita juga tak dapat merintangi
mereka membaca Al-Qur’an dan mencari kebenaran. Bahkan kita tak akan sanggup
mencegah mereka mendekatkan diri kepada Allah dan pembawa risalah-Nya Muhammad.
Saat mereka berkomunikasi dan berhubungan dengan Allah, maka kita tak berdaya,”
salah satu setan yang menjadi peserta sidang mengeluh.
“Lalu, rayuan apa lagi yang dapat kita lancarkan untuk
menjerumuskan manusia?” Tanya temannya.
Semua peserta sidang terdiam. Meraka kelihatan tengah
berfikir keras. Tapi ada juga yang bisik-bisik dengan temannya. Iblis yang
menjadi pemimpin sidang juga ikut-ikutan diam. Namun sejurus kemudian iblis
tersenyum.
“Wahai bala tentaraku, tenanglah! Kalian harus percaya kalau
kita mampu menjerumuskan manusia. Kalian tentu ingat bagaimana nenek moyang
mereka (Nabi Adam) berhasil tergoda oleh bujuk rayu. iblis menebarkan
pandangannya seluruh ruang sidang.
“Betul… betul….,” jawab bala tentara setan.
“Kita harus merencanakan strategi jitu. Biarkan umat Islam
pergi ke masjid, tapi jangan diamkan mereka. Terus bisikan hati dan fikiran
mereka dengan kesenangan duniawi. Biarkan mereka tetap melakukan aktivitas,
tapi curi waktu meraka, sehingga mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih
mendekatkan diri kepada Allah, dan awasi terus kegiatannya sepanjang hari!” kata Iblis
“Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam
kehidupan mereka dan ciptakan tipu daya untuk menyibukkan fikiran mereka, Rayu
mereka agar suka belanja, belanja dan belanja serta berhutang, berhutang, dan
berhutang. Bujuk para istri untuk bekerja di luar rumah sepanjang hari
dan para suami bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggu 10-12 jam sehari,
sehingga mereka merasa bahwa hidup ini sangat kosong. Jangan biarkan mereka
menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka.” jawab iblis
Bala tentara setan mengangguk-angguk.
Iblis melajutkan perkataannya “Jika keluarga mereka mulai tidak harmonis, mereka pasti
akan merasa bahwa rumah bukanlah tempat mereka melapaskan lelah sepulang dari
bekerja. Dorong terus cara berfikir seperti itu sehingga mereka tidak betah dan
sumpek di rumah, Pikat mereka untuk membunyikan radio atau kaset selama mereka
berkendaraan. Dorong mereka untuk menyetel TV, VCD, CD dan PC di rumah
sepanjang hari. Bunyikan musik terus menerus di semua restoran maupun toko-toko
di dunia ini sehingga kuping mereka terlalu sibuk mendengarkan petuah atau
nasihat. Jangan biarkan mereka mendengarkan adzan atau lantunan illahi. Hal ini
akan mempengaruhi fikiran mereka dan merusak hubungan mereka dengan Allah dan
Rasul-Nya.”
Bala tentara setan mulai bersorak kegirangan.
“Sibukkan mereka sehingga tidak punya waktu lagi untuk
mengaji dan mengkaji kebesaran Allah. Arahkan langkah kaki mereka menuju
tempat-tempat hiburan, fitness, pertandingan, konser music dan bioskop.
Ringankan tangan mereka merogoh uang dari sakunya untuk berfoya-foya sehingga
tak tersisa sepeserpun untuk fakir miskin dan anak yatim, Isi kehidupan mereka
dengan keindahan-keindahan semu yang akan membuat mereka tidak punya waktu
untuk mengkaji kebesaran Allah sehingga mereka akan merasa bahwa keberhasilan
dan kebaikan keluarganya adalah hasil keringat dan kerja keras mereka (bukan
atas ijin Allah). Itu yang harus kalian perbuat,” iblis tersenyum bahagia.
“Bagus… bagus! Pasti berhasil, pasti berhasil. Rencana yang
sangat brilian,” teriak bala setan bersamaan.
Tanpa menunggu perintah lagi, laskar setan segera pergi dan
menyebar keseluruh pelosok dunia untuk menjalankan misi rahasiannya.
sumber : Majalah Hikayah
sumber : Majalah Hikayah