Istana yang megah pun diruntuhkan - Cerita Sejarah Islami

Istana yang megah pun diruntuhkan

 بسم الله الرحمن الرحيم

Suatu ketika terjadi peperangan antara tentara kaum muslim dengan tentara kafir di kota meadain, kota ini terletak didaratan persia. Kaum muslimin di bawah pimpinan Saad bin Abi Waqas, mampu menaklukan dan menguasai kota tersebut. Beberapa bulan tentara kaum muslimin mempertahankan kota tersebut supaya tidak direbut kembali oleh tentara kafir. Akan tetapi kondisi kota meadain kurang sehat untuk tentara kaum muslimin,sehingga memaksa Saad mengirimkan beberapa utusan untuk menghadap sang khalifah Umar ra guna meminta nasihat.
Beberapa utusan berangkat ke Madinah untuk menemui khalifah Umar guna meminta nasihat apa yang harus dilakukan,sesampainya di madinah mereka langsung di terima oleh khalifah Umar.
"Asalamu`alaikum warohmatullah wabarokatuh" sapa khalifah umar memberikan salam kepada beberapa utusan Saad.
"Wa`alaikum salam warahmatullah wabarokatuh wahai khalifah" Jawab beberapa utusan bersama sama.
"Bagaimana keadaan kalian di meadain?" tanya sang khalifah
"Kami merasa senang karena kami berhasil merebut kota meadain dari tangan musuh,hanya saja kondisi alam disana kurang bersahabat dengan kami" jawab salah seorang utusan.
"Pantas saja kalian terlihat kurus dan pucat,Apakah semua tentara kaum muslimin juga merasakan hal yang sama disana?" Tanya khalifah
"Benar ya khalifah,Banyak tentara yang jatuh sakit,mungkin karena udara disana kurang menguntungkan dan kurang bersahabat dengan kami,Oleh karena itulah Panglima Saad mengutus kami menemui khalifah guna meminta nasihat." Jawab utusan Saad.
Setelah berfikir beberapa saaat sang khalifah bertanya" Apakah kalian ada tempat lain untuk pindah yang sekiranya udaranya lebih bersahabat dengan kalian?"
"Ada ya khalifah tepatnya di kaulah didekat sungai Furat, disana udaranya jernih dan semoga saja udara disana lebih bersahabat degan kami." Ucap salah seorang utusan.
"Jika begitu baiklah,silahkan kalin berpindah ketempat yang kalian maksud."Jawab umar menyetujui.
Sang khalifah kemudian menulis surat kepada Saad yang intinya dia setuju jika mereka berpindah markas ke kaulah. dalam suratnya khlifah umar berkata " Sebenarnya tempat yang sesuai bagi prajurit adalah perkemahan yang dapat di pindah-pindahkan,tetapi jika kau ingin tetap tinggal disana maka silahkan membuatnya." Setelah menerima titipan surat dari khalifah para utusan pun berpamitan untuk kembali menemui Saad.
"Baiklah wahai khalifah kami mohon pamit untuk menyampaikan surat ini kepada panglima Saad!" Ucap ketua utusan
"Silahkan kalian berangkat dan berhati hatilah selama perjalanan." Jawab umar
"Wasalamu`alaikum warahmatullahi wabarokatuh" Salam utusan kepada umar
"Wa`alaikum salam warohmatullohi wabarokatuh" Jawab umar menimpali salam utusan Saad.

Para utusan kembali menemui panglima Saad di maedain, Setelah menerima dan membaca surat dari khalifah Umar ra. Saad bin Abi Waqas berangkat ke kaulah dan menetap disana. Saad yang pada saat itu menjabat sebagai gubernur menerjemahkan tulisan umar secara berlebihan,sehingga ia kemudian memerintahkan para tentara untuk membangun kota di Kaulah. Saad membangun kota di Kaulah ,setelah kota terbangun Saad membangun sebuah istana yang sangat megah yang menghadap ke sungai Furat dan disekitar istana di kelilingi oleh pagar dan di beri gapura yang luar biasa indahnya. Pembangunan istana itu tanpa seijin khalifah Umar ra itu merupakan inisiatif sendiri dari Saad sendiri.

Lama kelamaan pembangunan istana yang menelan biaya begitu mahal terdengar oleh khalifah Umar,betapa marahnya sang khalifah mendengar kabar itu. Khalifah Umar kemudian mengutus seseorang untuk pergi ke Kaulah untuk menyampaikan surat kepada saad. Sesampainya di Kaulah,utusan itu hanya berdiri jauh di luar istana ia tidak mau menginjakan kakinya ke istana,sehingga Saadlah yang menemui utusan khalifah diluar istana.
"Asalamualaikum wahai gubernur saad" Kata utusan umar memberikan salam
Wa`alaikum salam wahai utusan khalifah" Jawab Saad
Saya diutus Amirul Mukminin untuk menyerahkan surat ini kepada gubernur Saad." jawab seorang utusan sembari menyodorkan suratnya.
Saad segera menerima dan membuka surat itu,kemudian dengan segera ia membaca surat dari Amirul Mukminin ." Wahai Saad,aku telah mendengar kabar bahwa engkau mendirikan istana yang megah untuk dirimu sendiri,didepan istana engkau bangun gapura yang memisahkan engkau dengan rakyatmu. Ketahuilah bahwa gedung itu bukanlah miikmu,engkau membangun gedung itu untuk menunggu keruntuhan,engkau berkewajiban mengamankan negara bukan bersenang senang dalam kemewahan,aku ingin kau hancurkan gapura yang menjadi jurang pemisah antara pejabat dan rakyat,lalu kau runtuhkan istana yang mewah itu."
Membaca surat dari Amirul Mukminin Umar ra, Wajah Saad berubah merah padam,hatinya diselimti ketakutan dan kecemasan,ia baru saja terlena oleh kemegahan dunia. Ia sadar bahwa ia adalah seorang gubernur bukan penguasa,ia adalah abdi rakyat untuk mengamankan wilayah tersebut. Setelah bertobat kepada allah Ia membongkar Gapura dan istana yang megah itu.

Pelajaran yang dapat di ambil :
Cinta kepada dunia akan membuat kita lalai dari mengingat allah,kesederhanaan akan membawa kita kepada cinta tertinggi di hadapan allayh swt
Back To Top