Wasiat Abdullah bin Mas’ud kepada anak anaknya - Cerita Sejarah Islami

Wasiat Abdullah bin Mas’ud kepada anak anaknya

Abdullah bin Mas’ud bukan hanya sekedar Qari (ahli baca) terbaik, atau seorang yang sangat alim dan seorang ahli ibadah yang sangat zuhud, tetapi juga seorang yang sangat berani,kuat, dan teliti. Bahkan dia seorang pejuang terkemuka. 

Pada suatu hari, para sahabat Rasulullah berkumpul di Mekah. Mereka berkata, “Demi Allah, kaum Quraisy belum pernah mendengar ayat-ayat al-Qur’an yang kita baca di hadapan mereka dengan suara keras. Siapa kira-kira yang dapat membacakannya kepada mereka?”
“Saya sanggup membacakannya di hadapan mereka dengan suara keras,” jawab Abdullah. 
“Tidak! Jangan kamu! Kami khawatir kalau kamu yang membacakannya. Hendaknya seseorang yang mempunyai family, yang dapat membela dan melindunginya dari penganiayaan kaum Quraisy,” jawab mereka. 
Biarlah saya saja ! Allah melindungi saya!” jawab Abdullah tegas

Keesokan harinya, kira-kira waktu dhuha ketika kaum Quraisy sedang duduk-duduk sekitar Ka’bah, Abdullah bin Mas’ud berdiri di makam Ibrahim, lalu dengan suara lantang dan merdu dibacakannya surah Ar Rahman, dari 1 ayat hingga 4. Bacaan Abdullah yang merdu dan lantang itu kedengaran oleh kaum Quraisy di sekitar Ka’bah. Mereka terkesima di saat mendengar dan merenungkannya. 

Kemudian mereka bertanya kepada sesamanya, “Apakah yang dibaca Abdullah bin Mas’ud?”
“Sialan dia! Dia membaca ayat-ayat yang dibawa Muhammad!” kata mereka setelah sadar. Lalu mereka berdiri serentak dan memukuli Abdullah. Tetapi Abdullah terus saja membaca sampai habis. Kemudian Abdullah pulang menemui para sahabat dengan muka bak belur dan berdarah. 
“Inilah yang kami khawatirkan terhadapmu!” kata para sahabat kepada Abdullah. 
“Demi Allah, bahkan sekarang musuh-musuh Allah itu semakin kecil di mata saya. Jika Anda menghendaki, besok pagi saya baca lagi dihadapan mereka.” Jawab Abdullah. 

Abdullah bin Mas’ud hidup sampai zaman khalifah Utsman bin Affan r.a. memerintah. Ketika Abdullah hampir meninggal, khalifah Utsman datang menjenguknya. 
“Sakit apakah yang kamu rasakan, hai Abdullah?” tanya khalifah.
“Dosa-dosaku,” jawab Abdullah.
“Apa yang kamu inginkan?” Tanya Utsman
“Rahmat Tuhanku,” jawab Abdullah. 
“tidakkah kau ingin supaya kusuruh orang membawa gaji-gajimu yang tidak pernah kamu ambil selama beberapa tahun?” tanya Utsman. 
“Saya tidak membutuhkannya,” jawab Abdullah. 
“Bukankah kamu mempunyai anak-anak yang harus hidup layak sepeninggalanmu?” tanya Utsman.
“Saya tidak khawatir anak-anak saya hidup miskin. Saya menyuruh mereka membaca surat al-Waqi’ah setiap malam. Karena saya mendengar Rasulullah bersabda, “Siapa yang membaca surat al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kemiskinan selama-lamanya!” jawab Abdullah

Pada suatu malam yang mulia Abdullah bin Mas’ud pergi menemui Tuhannya dengan tenang. Lidahnya basah dengan zikrullah, membaca ayat-ayat suci Qur’an. Dia telah berpulang ke rahmatullah.
Back To Top